SISTEM BERKAS - ORGANISASI BERKAS LANGSUNG
Sabtu, 06 Oktober 2018
Posted by Unknown
Tag :
sistem berkas,
teknik informatika
ORGANISASI BERKAS LANGSUNG
Pengguna teknologi pada umumnya dan teknologi informasi pada
khususnya merasa bahwa waktu yang diperlukan untuk memperoleh suatu informasi
masih terlalu lama. Metode pencarian biner maupun interpolasi masih belum dapat
mengimbangi ketidaksabaran manusia terhadap penyediaan informasi yang cepat dan
akurat. Perkembangan media perekam data dalam hal kemampuan untuk menampung
volume data yang sangat besar harus diimbangi dengan peningkatan teknik
pencarian kembali data yang tersimpan.
A. KUNCI SEBAGAI ALAMAT REKAMAN YANG UNIK
Untuk mendapat rekaman yang diasosiasikan dengan suatu kunci
primer, sangat diharapkan agar proses langsung menuju ke alamat tempat rekaman
dengan kunci tertentu disimpan. Hal tersebut mungkin terjadi apabila satu kunci
rekaman juga merupakan alamat lokasi rekaman. Untuk aplikasi rekaman berisi
nomor induk mahasiswa, terdapat 8 digit (kunci rekaman yang merupakan gabungan
2 digit tahun angkatan + 2 digit kode program studi + 4 digit nomor urut), maka
diperlukan lokasi sebanyak 99.999.999. Dengan demikian waktu pencarian
akansangat baik, yaitu 1 probe untuk setiap rekaman yang dicari. Akan tetapi,
teknik tersebut memiliki kerugian karena diperlukan ruang yang sangat besar
untuk menampung semua rekaman. Untuk menampung data NIM mahasiswa diperlukan
ruang yang besar, meski jumlah mahasiswa mungkin hanya 500, pasti ada beberapa
nomor yang kosong karena beberapa alasan, misalnya sudah lulus, mengundurkan
diri, drop-out, cuti, dan sebagainya. Sehingga tidak semua ruang dimanfaatkan.
B. KONVERSI KUNCI REKAMAN MENJADI SATU ALAMAT
YANG UNIK
Contoh klasik yang menggambarkan fenomena konversi kunci
rekaman adalah sistem reservasi penerbangan.Jika suatu maskapai penerbangan
memiliki nomor penerbangan dari 1 sampai 999, ingin memantau reservasi pesawat
selama setahun yang jumlah harinya 1 sampai 366 (1 tahun), maka nomor
penerbangan dan hari-ke dapat dihubungkan untuk mendapatkan lokasi rekaman yang
berisi data reservasi penerbangan pada hari tertentu.
Dengan simbol + menandakan hubungan, maka untuk menyediakan
semua kemungkinan penerbangan diperlukan ruang alamat sebesar 999366 unit.
Jumlah tersebut dapat direduksi sampai dengan 30% bila digunakan kombinasi:
Karena kecil kemungkinan dalam satu maskapai terdapat lebih
dari 100 penerbangan, maka ruang alamat maksimum yang diperlukan adalah 36699.
C. MENENTUKAN ALAMAT DENGAN KONVERSI
KUNCI
Diperlukan satu fungsi untuk memetakkan cakupan nilai kunci
yang lebih luas ke dalam cakupan yang lebih sempit nilai alamat. Fungsi yang
dikenal dengan fungsi hashakan
melakukan pemetaan sebagaimana diharapkan. Hash (kunci) kemungkinan alamat
Keluaran dari proses hashing bukan lagi alamat yang unik, melainkan kemungkinan alamat bagi kunci yang di
hash. Alamat untuk menempatkan alamat yang diperoleh dari fungsi hash disebut home-address untuk rekaman tersebut.
Tidak ada batasan mengenai bentuk fungsi yang akan memetakkan kunci ke cakupan
alamat, tetapi diharapkan fungsi tersebut menghasilkan kemungkinan alamat
yang:
Mampu
mendistribusi kunci secara merata ke dalam cakupan alamat. Hal tersebut
dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya kolisi. Kolisi terjadi bila hasil
hashing dua kunci rekaman yang berbeda menunjuk ke alamat yang persis
sama.
Dapat
dieksekusi dengan efisien. Hal tersebut dimaksudkan agar waktu pembacaan dapat
ditekan seminimal mungkin.
Maka fungsi hashing dapat
dipandang dari 2 aspek, yaitu:
Fungsi
hash itu sendiri
Metode
untuk meresolusi kolisi
Mekanisme resolusi kolusi diperlukan untuk mengatasi
terjadinya jumlah rekaman yang dikonversikan ke suatu lokasi melebihi
kapasitasnya.Dalam bahasan ini diasumsikan bahawa satu lokasi memiliki
kapasitas satu rekaman. Berikut adalah beberapa fungsi hash, dimulai dari yang
paling sering digunakan.
a) Hashing dengan Kunci Modulus N
Satu fungsi hash yang paling
popular dan paling sering diimplementasikan adalah modulus N,
dengan N sebagai ukuran tabel atau berkas. Hasil fungsi
modulus adalah sisa pembagian kunci oleh N. Sabagai contoh untuk N=12 maka: 30
mod N = 6 40 mod N = 4 Keuntungan fungsi ini hanya menghasilkan nilai dalam
rentang ruang alamat (0) sampai dengan (N-1)
b) Hashing dengan Kunci Modulus P
Fungsi hashing Kunci mod P
merupakan variasi fungsi modulus N, rumusnya adalah:
dengan P sebagai bilangan prima terkecil yang lebih besar
atau sama dengan N. dan N adalah ukuran tabel. P ini kemudian menjadi ukuran tabel
baru yang menggantikan N. Contoh: untuk N=12 maka P=13 30 mod P = 4 40 mod P =
1
c) Hashing dengan Pemotongan
Alternatif lain untuk fungsi hashing adalah pemotongan.
Sebagai contoh adalah para pegawai negeri sipil di Indonesia. Para pegawai
memiliki NIP (Nomor Induk Pegawai) dengan panjang total 9 digit, terdiri atas 3
digit pertama sebagai identitas departemen, sementara 6 digit terakhir adalah
nomor urutnya. Bila ingin dijadikan 6 digit saja, maka bisa dilakukan
pemotongan jumlah digit.Pemotongan bisa dilakukan dibagian mana saja, tentunya
dengan konsekuensi masing-masing. Pada kasus NIP, jika pemotongan dilakukan
pada bagian belakang, akan diperoleh sejumlah alamat yang memiliki 3 digit yang
sama (identitas departemen) sehingga kemudian kolisinya akan lebih besar
dibanding bila pemotongan dilakukan di bagian depan.
d) Hashing dengan Lipatan
Fungsi ini melipat digit pada batasan yang ditentukan
berdasarkan kondisi digit awal dan digit yang akan dihasilkan. Sebagai contoh 9
digit NIP akan direduksi menjadi 3 digit, maka digit awal di bagi 3, kemudian
dilipat pada batas antarbagian.
Kunci asli tersebut ditulis pada selembar kertas. Batasan
dimana lipatan akan dilakukan ditandai dengan garis .
Penjumlahan dari susunan tersebut
adalah:
385
976
421
----- +
Jika penjumlahan dilakukan dengan mengabaikan carry maka
diperoleh alamat 672, sedangkan jika tidak mengabaikan carry maka hasilnya 782.
e) Hashing dengan Penggeseran
Hashing dengan penggeseran memiliki proses yang serupa dengan
hashing lipatan, bedanya setelah ditentukan batasan. Digit asli dipotong
kemudian digeser dan dihitung hasil jumlahnya. 583 976 124 ----- + Yang
diperoleh alamat yang berbeda yaitu 573 (tanpa carry). Jika kedua hasil
penjumlahan tersebut diterapkan dengan menggunakan carry dan hanya tiga digit
yang paling kanan saja yang digunakan, maka diperoleh 683.
f) Hashing dengan Pengkuadratan
Hashing dengan penguadratan adalah fungsi hashing dengan
menguadratkan kunci.Hasil penguadratan ini kemudian dapat dikombinasi dengan
pemotongan atau lipatan untuk mendapatkan alamat yang diperbolehkan. Sebagai
contoh, penguadratan kunci 782 akan menghasilkan kemungkinan alamat 117. F(782)
= 117
g) Hashing dengan Konversi Radix
Dalam
konversi radix, kunci dianggap dalam base selain 10 yang kemudian dikonversi ke
dalam basis 10, misal kunci 5 6 7 8 dalam base 13 akan menghasilkan 12098,
diperoleh dari: 5 6 7 8 Posisi: 3 2 1 0 Hasil tersebut masih dapat dikombinasi
dengan fungsi hash lain (pemotongan atau lipatan) untuk mendapatkan digit
alamat yang diinginkan.
SISTEM BERKAS-ORGANISASI BERKAS SEKUENSIAL
Jumat, 05 Oktober 2018
Posted by Unknown
Tag :
sistem berkas,
teknik informatika
ORGANISASI
BERKAS SEKUENSIAL
Dalam
organisasi ini, record-record direkam secara berurutan pada waktu berkas ini
dibuat dan harus diakses secara berurutanpada waktu berkas ini digunakan
sebagai input. Berkas sekuensial sangat cocok untuk akses yang sekuensial,
misalnya dalam aplikasi dimana sebagian besar atau semua rekaman akan diproses.
Sebagai contoh adalah membuat daftar mahasiswa dalam sebuah program studi.
Melakukan akses secara sekuensial berarti proses akan berpindah dari satu
rekaman ke rekaman berikutnya secara langsung.
Pencarian
secara sekuensial adalah memproses rekaman – rekaman dalam berkas sesuai urutan
keberadaan rekaman – rekaman tersebut sampai ditemukan rekaman yang diinginkan
atau semua rekaman terbaca. Berkas sekuensial juga dapat diproses secara
tunggal dan langsung, jika diketahui subskripnya. Tetapi bagaimana kalau
subskrip yang dimiliki bukan identitas utama rekaman, misal ‚Nama Mahasiswa‛
pada file berikut ini :
Pembacaan
harus dilakukan secara sekuensial.Rekaman demi rekaman, sampai ‚Nama Mahasiswa‛
yang sesuai ditemukan. Misalnya untuk pembacaaan rekaman dengan ‚Nama Mahasiswa‛
= Sunaryono, diperlukan probe (akses terhadap lokasi yang berbeda) sejumlah 4
kali. Yang harus dilakukan agar kinerja pembacaan rekaman lebih baik, maka
rekaman-rekaman dalam berkas mahasiswa tersebut diurutkan untuk mendapatkan
pengurutan yang linier berdasarkan nilai kunci rekaman.Baik secara alphabetis
maupun numeris. Hasil pengurutannya adalah sbb :
Berkas diatas
berisi rekaman mahasiswa urut berdasar ‚Nomor Induk Mahasiswa‛.Kolom ‚Nomor
Induk Mahasiswa‛ menunjukkan nilai yang urut dari kecil ke besar. Dengan
demikian , hanya n/2 rekaman yang perlu diperiksa rekaman-demi-rekaman untuk
menemukan rekaman yang diinginkan. Kalau pembacaan diteruskan melewati posisi
dimana rekaman seharusnya berada (mengingat berkas sudah diurutkan), maka
proses pencarian dihentikan. Untuk membaca ‚Sunaryono‛ hanya diperlukan 2
probe, lebih kecil disbanding berkas sebelum diurutkan.Namun teknik tersebut
masih kurang memuaskan untuk berkas dengan jumlah rekaman yang lebih besar.
A.
PENCARIAN BINER (BINARY SEARCH)
Pencarian
Biner dalah membandingkan kunci yang dicari dengan rekaman pada posisi tengah
dari berkas. Bila sama (Kasus 1) rekaman yang diinginkan sudah ditemukan. Jika
tidak sama (kasus 2), berarti separuh rekaman-rekaman dalam berkas akan
dieliminasi dari perbandingan yang selanjutnya. Bila yang terjadi pada kasus 2,
maka proses perbandingan terhadap rekaman pada posisi di tengah dilanjutkan
menggunakan rekaman-rekaman yang tersisa. Jumlah probe (yang diperlukan untuk
membaca sebuah rekaman) pada sebuah berkas dengan rekaman yang sudah diurutkan,
dapat diperkecil dengan menggunakan teknik pencarian biner. Jika kunci
cari<kunci tengah maka bagian berkas mulai dari kunci tengah sampai akhir
berkas dieliminiasi. sebaliknya jika kunci cari>
kunci tengah,
maka bagian berkas mulai dari depan sampai dengan kunci tengah dieliminiasi.
Dengan
mengulang proses perbandingan terhadap rekaman tengah, maka lokasi rekaman yang
diinginkan akan ditemukan atau diketahui bahwa rekaman yang diinginkan tersebut
tidakberada dalam berkas. Algoritma pencarian biner:
B.
PENCARIAN INTERPOLASI
Pencarian
interpolasi (asumsinya kunci rekaman numeris) menentukan posisi yang akan
dibandingkan berikutnya berdasar posisi yang di estimasi dari sisa rekaman yang
belum diperiksa. Pencarian interpolasi tidak mencari posisi tengah, seperti
algoritma pencarian biner, melainkan menentukan posisi berikutnya.
SISTEM BERKAS- ORGANISASI BERKAS PRIMER
Kamis, 04 Oktober 2018
Posted by Unknown
Tag :
sistem berkas,
teknik informatika
ORGANISASI
BERKAS PRIMER
Organisasi berkas akan
mempelajari struktur yang tepat untuk mengorganisasi:
1) Jumlah rekaman yang besar
2) Berkas dengan kinerja tertentu
3) Informasi yang diolah dengan cara yang berbeda untuk
keperluan yang berbeda
4) Informasi yang memungkinkan dilakukannya tugas-tugas
khusus
5) Menyelesaikan permasalahan dengan cara yang berbeda
dari yang selama ini dilakukan
A. ORGANISASI BERKAS
Terdapat tiga oganisasi berkas
primer, yaitu sekuensial, langsung, dan sekuensial berindeks. Masing-masing
organisasi tersebut memiliki cara memproses atau mengakses berkas.
Sebagai contoh, terdapat
sejumlah unit informasi yang disebut rekaman yang mengandung data mengenai
entitas individual.Rekaman tersebut dapat diuraikan menjadi unit-unit yang
lebih kecil, yang disebut medan-medan yang mengandung nilai-nilai khusus bagi
atribut-atribut yang mewakili individu tersebut.
B. MEDAN DATA
Medan berisi nilai dasar yang
membentuk sebuah rekaman. Isi sebuah medan bergantung pada atribut yang
dimiliki oleh individu pemilik rekaman. Nilai tersebut pada saatnya nanti akan
dimanipulasi oleh proses komputasi. Nilai-nilai dalam medanharus tunduk pada
deskripsi tentang tipe nilai, kapasitas byte maksimum, domain dan seterusnya
yang dimiliki oleh medan tersebut.
Rekaman yang disimpan dalam
berkas pada umumnya memiliki medan yang berfungsi khusus, yaitu sebagai
identitas rekaman yang memiliki sifat pembeda baik internal maupun eksternal.
Medan ‘tanggal’ yang umumnya dimiliki oleh sebuah rekaman merupakan contoh yang
unik. Medan tersebut bisa memiliki kapasitas byte maksimum 8, dan disusun dari
3 medan yang lebih elementer, yaitu tanggal (2digit), bulan (2digit), tahun
(4digit). Data tanggal paling baik dinyatakan dalam tipe bilangan, mengingat
tanggal memiliki kemungkinan untuk diperbandingkan (lebih tua atau lebih muda),
proses dengan aritmatik sederhana (menghitung umur) dan sebagainya. Pemilihan
tipe data yang paling sesuai dengan kebutuhan yang disyaratkan oleh sistem yang
sedang dibangun merupakan hal yang penting.Suatu domain yang spesifik, sangat
baik bila diuraikan dalam satu tipe dan satu representasi. Representasi yang
tidak sesuai akan menyebabkan hilangnya informasi yang sulit untuk dilacak
kembali.
C. REKAMAN DATA
Rekaman merupakan koleksi
berbagai medan yang berisi beberapa item data elementer. Beberapa medan dapat
berhubungan satu dengan yang lainnya karena mereka melakukan deskripsi suatu
hal yang spesifik, misalnya tentang seseorang , tentang sebuah subyek, atau
suatu kejadian. Informasi tentang seseorang mahasiswa misalnya, dapat disimpan
dengan cara berikut : Rekaman mahasiswa
Rekaman tersebut dapat disimpan
dengan nama-nama medan ‚Nama Mahasiswa‛, ‚Nomor Mahasiswa‛, ‚Jenjang‛, ‚Program
Studi‛, ‚Dosen Wali‛, ‚SPP‛, dan lain-lain. Kunci primernya merupakan suatu
medan, atau gabungan beberapa medan, yang secara unik membedakan satu rekaman
dengan yang lainnya, sedangkan semua medan yang tersisa merupakan kunci skunder
dari atribut. Sebagai contoh: medan ‚Nama Mahasiswa‛ ataupun ‚Nomor Mahasiswa‛
mungkin merupakan kunci primer, sedangkan medan ‚Jenjang‛, ‚Program Studi‛, dan
yang lain merupakan kunci skunder.
D. BERKAS DATA
Sebuah berkas merupakan koleksi
dari rekaman-rekaman yang sama, yang diletakkan dalam peralatan penyimpanan
data komputer. Salah satu tipe peralatan penyimpanan eksternal, dari berbagai
alternatif, adalah penggerak disk dengan disk magnetiknya. Sebuah berkas akan
memiliki nama yang dikenal oleh sistem operasi, dan mempunyai struktur atau
organisasi yang ditentukan oleh program pengakses berkas.
Dalam merancang sebuah berkas
untuk menyimpan semua rekaman yang menggambarkan tentang mahasiswa sebuah universitas,
bukanlah gagasan yang baik bila beberapa tipe rekaman di campur-aduk, missal
rekaman mahasiswa dengan daftar matakuliah yang ditawarkan, dalam sebuah berkas
yang sama. Sebaliknya, mempunyai berbagai berkas yang berbeda juga mengundang
berbagai kesulitan dikemudian hari.Untuk mengulangi kesulitan-kesulitan
tersebut, para pakar berusaha mencari jalan keluar.Akhirnya ditemukan suatu
alternatif yaitu menggabungkan rekaman-rekaman milik semua mahasiswa untuk
semua jurusan dalam sebuah berkas.
SISTEM BERKAS MEDIA PENYIMPANAN FILE
Rabu, 03 Oktober 2018
Posted by Unknown
Tag :
sistem berkas,
teknik informatika
MEDIA
PENYIMPANAN FILE
A. PENYIMPANAN PRIMER
Penyimpanan primer (primary
memory) atau disebut juga Memori utama (main memory) dan memori internal
(internal memory).Komponen ini berfungsi sebagai pengingat.Dalam hal ini, yang
disimpan didalam memori dapat berupa data atau program. Penyimpanan primer dibedakan
menjadi dua macam, yaitu :
RAM
Random-Access Memory adalah
jenis memori yang isinya dapat diganti selama komputer dihidupkan dan mempunyai
sifat bisa mengingat data/program selama terdapat arus listrik (komputer
hidup). RAM dapat menyimpan dan mengambil data dengan sangat cepat.
ROM
Read-Only Memory adalah jenis
memori yang hanya bisa dibaca.Disediakan oleh vendor komputer dan berisi
program atau data. Selain itu ada pula Cache memory,yaitu memori yang memiliki
kecepatan yang sangat tinggi yang digunakan sebagai perantara antara RAM dan
CPU.
B. PENYIMPANAN SEKUNDER
Penyimpanan sekunder atau
disebut secondary memory adalah penyimpanan data yang relative mampu bertahan
dalam jangka waktu yang cukup lama di luar CPU maupun penyimpanan primer. Ada
dua jenis penyimpanan sekunder, yaitu :
1. Serial/sequential access
storage device(SASD)
Contoh : Magnetic tape, punched
card, punched paper tape
2. Direct access storage device
(DASD)
Contoh : Magnetic disk, floppy
disk,
C. JENIS MEDIA PENYIMPANAN
FILE
1. Magnetic Tape
Adalah alat penyimpanan data
untuk berkas besar, yang di akses dan diproses secara sequential. Magnetic tape
dibuat dari bahan plastik tipis yang dilapisi oleh besi magnet oksida pada satu
sisinya, berwarna merah kecoklatan.
Magnetic tape adalah model
pertama dari secondary memory.Tape ini digunakan untuk merekam audio, video dan
untuk menyimpan informasi berupa sinyal komputer. Panjang tape pada umumnya
2400 feet, lebarnya 0.5 inch dan tebalnya 2 mm. Data disimpan dalam bintik
kecil yang bermagnit dan tidak tampak pada bahan plastik tersebut. Contoh
:cassette tape dan kaset video
2. Magnetic Disk
Adalahpiranti penyimpanan
sekunder yang paling banyak dijumpai pada sistem komputer. Magnetic disk
terdiri dari logam yang kaku atau plastic yang fleksibel.Pada saat disk
digunakan, motor drive berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi.Ada sebuah
read−write head yang ditempatkan diatas permukaan piringan tersebut.Permukaan
disk terbagi atas beberapa track yang masih terbagi lagi menjadi beberapa
sector. Fixed−head disk memiliki satu head untuk tiap−tiap track, sedangkan
Moving−head disk (atau sering dikenal dengan nama hard disk) hanya memiliki
satu head yang harus dipindah−pindahkan untuk mengakses dari satu track ke
track yang lainnya. Contoh : Floppy disk (disket), hardisk.
3. Optical Disk
Optical disk tidak menggunakan
bahan yang bersifat magneti sama sekali. Optical disk menggunakan bahan spesial
yang dapat diubah oleh sinar laser menjadi memiliki spot-spot yang relatif
gelap atau terang.contoh dari optical disk ini adalah CD-RW dan DVD-RW.
PRIMARY MEMORY / MAIN MEMORY
Ada 4 bagian di dalam primary
storage, yaitu:
Input Storage Area
Untuk menampung data yang
dibaca.
Program Storage Area
Penyimpanan instruksi-instruksi
untuk pengolahan.
Working Storage Area
Tempat dimana pemrosesan data
dilakukan.
Output Storage Area
Penyimpanan informasi yang
telah diolah untuk sementara waktu
sebelum disalurkan ke alat-alat
output.
CONTROL
UNIT SECTION
|
||
INPUT
STORAGE
AREA
|
PROGRAM
STORAGE
AREA
|
OUTPUT
STORAGE
AREA
|
|
WORKING
STORAGE
AREA
|
|
ARITHMETIC LOGICAL UNIT SECTION
|
Gambar 1. Bagian dari CPU
Control Unit Section, Primary
Storage Section, ALU Section adalah bagian dari CPU.
Berdasarkan hilang atau
tidaknya berkas data atau berkas program di dalam storage kita kenal:
Volatile Storage
Berkas data atau program akan
hilang bila listrik dipadamkan.
Non Volatile Storage
Berkas data atau program tidak
akan hilang sekalipun listrik dipadamkan.
Primary Memory komputer
terdiri dari 2 bagian, yaitu:
RAM (Random Access Memory)
Bagian dari main memory, yang
dapat kita isi dengan data atau program dari disket atau sumber lain. Dimana data-data dapat ditulis maupun dibaca
pada lokasi dimana saja didalam memori.
RAM bersifat Volatile.
ROM (Read Only Memory)
Memori yang hanya dapat
dibaca. Pengisian ROM dengan program
maupun data, dikerjakan oleh pabrik. ROM
biasanya sudah ditulisi program maupun data dari pabrik dengan tujuan-tujuan
khusus.
Misal: diisi penterjemah
(interpreter) dalam bahasa BASIC.
Jadi ROM tidak termasuk sebagai
memori yang dapat kita pergunakan untuk program-program yang kita buat. ROM bersifat Non Volatile.
Tipe-tipe lain
dari ROM Chip, yaitu:
PROM (Programmable Read Only Memory)
Jenis dari memori yang hanya dapat diprogram. PROM dapat diprogram oleh user atau pemakai,
data yang diprogram akan disimpan secara permanen.
EPROM (Erasable
Programmable Read Only Memory)
Jenis memori yang dapat
diprogram oleh user. EPROM dapat dihapus
dan diprogram ulang.
EEPROM (Electrically
Erasable Programmable Read Only Memory)
Memori yang dapat diprogram
oleh user. EEPROM dapat dihapus dan
diprogram ulang secara elektrik tanpa memindahkan chip dari circuit board.
SECONDARY MEMORY / AUXILARY
MEMORY
Memori pada CPU sangat terbatas
sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk sementara waktu. Oleh sebab itu alat penyimpan data yang
permanen sangat diperlukan. Informasi
yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU
pada saat diperlukan. Alat tersebut
dinamakan Secondary Memory / Auxiliary Memory atau Backing Storage.
Ada 2 Jenis Secondary
Storage, yaitu:
Serial / Sequential Access Storage Device (SASD)
Contoh: Magnetic Tape, Punched Card, Punched
Paper Tape.
Direct Access Storage Device (DASD)
Contoh: Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass
Storage.
HIERARKI
STORAGE
Gambar 2. Hierarki Storage
Pada memori tambahan
pengaksesan data dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan
instruksi-instruksi seperti GET, PUT, READ atau WRITE
Beberapa pertimbangan di dalam
memilih alat penyimpanan:
- Cara penyusunan data
- Kapasitas penyimpanan
- Waktu akses
- Kecepatan transfer
data
- Harga
- Persyaratan
pemeliharaan
- Standarisasi
MAGNETIC TAPE
Magnetic tape adalah model
pertama dari secondary memory. Tape ini juga dipakai untuk alat Input/Output
dimana informasi dimasukkan ke CPU dari tape dan informasi diambil dari CPU
lalu disimpan pada tape lainnya.
Panjang tape pada umumnya 2400
feet, lebarnya 0.5 inch dan tebalnya 2 mm.
Data disimpan dalam bintik kecil
yang bermagnit dan tidak tampak pada bahan plastik yang dilapisi
ferroksida. Flexible plastiknya disebut
mylar. Mekanisme aksesnya adalah tape
drive.
Jumlah data yang ditampung
tergantung pada model tape yang digunakan.
Untuk tape yang panjangnya 2400 feet, dapat menampung kira-kira
23.000.000 karakter. Penyimpanan data pada tape adalah dengan cara
sekuensial.
Gambar 3. Magnetic Tape
Gambar 4. Magnetic Tape
Subsystem
REPRESENTASI DATA DAN
DENSITY PADA MAGNETIC TAPE
Data direkam secara digit pada
media tape sebagai titik-titik magnetisasi pada lapisan ferroksida. Magnetisasi positif menyatakan 1 bit,
sedangkan magnetisasi negatif menyatakan 0 bit atau sebaliknya.
Tape terdiri atas 9 track, 8
track dipakai untuk merekam data dan track yang ke 9 untuk koreksi kesalahan.
Gambar 5. Penyimpanan Data pada
Magnetic Tape
Salah satu karakteristik yang
penting dari tape adalah density (kepadatan) dimana data disimpan. Density adalah fungsi dari
media tape dan drive yang digunakan untuk merekam data ke media tadi. Satuan yang digunakan density adalah bytes
per inch (bpi). Umumnya density dari
tape adalah 1600 bpi dan 6250 bpi.
(bpi ekivalen dengan character
per inch).
PARITY DAN ERROR CONTROL
PADA MAGNETIC TAPE
Salah satu teknik untuk
memeriksa kesalahan pada magnetic tape adalah dengan parity check.
Ada 2 jenis Parity Check,
yaitu:
Odd Parity (Parity
Ganjil)
Jika data direkam dengan
menggunakan odd parity, maka jumlah 1 bit yang merepresentasikan suatu karakter
adalah ganjil.
Jika jumlah 1 bit nya sudah
ganjil, maka parity bit yang terletak pada track ke 9 adalah 0 bit, akan tetapi
jika jumlah 1 bit nya masih genap, maka parity bit nya adalah 1 bit.
Gambar 6. Odd Parity Mode
Even Parity (Parity
Genap)
Bila kita merekam data dengan
menggunakan even parity, maka jumlah 1 bit yang merepresentasikan suatu
karakter adalah genap. Jika jumlah 1 bitnya sudah genap, maka parity bit yang
terletak pada track ke 9 adalah 0 bit, akan tetapi jika jumlah 1 bit nya masih
ganjil, maka parity bit nya adalah 1 bit.
Gambar 7. Even Parity Mode
Contoh:
Track 1 : 0
0 0 0 0 0
2 : 1 1 1 1 1 1
3 : 1 1 1 1 1 1
4 : 0 1 0 1 0 1
5 : 1 1 0 1 1 0
6 : 1 1 1 1 0 0
7 : 0 1 1 1 1 0
8 : 0 0 1 1 1 1
Berapa isi dari track ke 9,
jika untuk merekam data digunakan odd parity dan even parity?
Jawab:
Odd Parity
Track 9 : 1 1 0 0 0 1
Even Parity
Track 9 : 0 0 1 1 1 0