ORGANISASI BERKAS LANGSUNG

Pengguna teknologi pada umumnya dan teknologi informasi pada khususnya merasa bahwa waktu yang diperlukan untuk memperoleh suatu informasi masih terlalu lama. Metode pencarian biner maupun interpolasi masih belum dapat mengimbangi ketidaksabaran manusia terhadap penyediaan informasi yang cepat dan akurat. Perkembangan media perekam data dalam hal kemampuan untuk menampung volume data yang sangat besar harus diimbangi dengan peningkatan teknik pencarian kembali data yang tersimpan. 

A.  KUNCI SEBAGAI ALAMAT REKAMAN YANG UNIK  

Untuk mendapat rekaman yang diasosiasikan dengan suatu kunci primer, sangat diharapkan agar proses langsung menuju ke alamat tempat rekaman dengan kunci tertentu disimpan. Hal tersebut mungkin terjadi apabila satu kunci rekaman juga merupakan alamat lokasi rekaman. Untuk aplikasi rekaman berisi nomor induk mahasiswa, terdapat 8 digit (kunci rekaman yang merupakan gabungan 2 digit tahun angkatan + 2 digit kode program studi + 4 digit nomor urut), maka diperlukan lokasi sebanyak 99.999.999. Dengan demikian waktu pencarian akansangat baik, yaitu 1 probe untuk setiap rekaman yang dicari. Akan tetapi, teknik tersebut memiliki kerugian karena diperlukan ruang yang sangat besar untuk menampung semua rekaman. Untuk menampung data NIM mahasiswa diperlukan ruang yang besar, meski jumlah mahasiswa mungkin hanya 500, pasti ada beberapa nomor yang kosong karena beberapa alasan, misalnya sudah lulus, mengundurkan diri, drop-out, cuti, dan sebagainya. Sehingga tidak semua ruang dimanfaatkan. 

B.   KONVERSI KUNCI REKAMAN MENJADI SATU ALAMAT YANG UNIK  

Contoh klasik yang menggambarkan fenomena konversi kunci rekaman adalah sistem reservasi penerbangan.Jika suatu maskapai penerbangan memiliki nomor penerbangan dari 1 sampai 999, ingin memantau reservasi pesawat selama setahun yang jumlah harinya 1 sampai 366 (1 tahun), maka nomor penerbangan dan hari-ke dapat dihubungkan untuk mendapatkan lokasi rekaman yang berisi data reservasi penerbangan pada hari tertentu.


Dengan simbol + menandakan hubungan, maka untuk menyediakan semua kemungkinan penerbangan diperlukan ruang alamat sebesar 999366 unit. Jumlah tersebut dapat direduksi sampai dengan 30% bila digunakan kombinasi:

Karena kecil kemungkinan dalam satu maskapai terdapat lebih dari 100 penerbangan, maka ruang alamat maksimum yang diperlukan adalah 36699.

C.   MENENTUKAN ALAMAT DENGAN KONVERSI KUNCI 

Diperlukan satu fungsi untuk memetakkan cakupan nilai kunci yang lebih luas ke dalam cakupan yang lebih sempit nilai alamat. Fungsi yang dikenal dengan fungsi hashakan melakukan pemetaan sebagaimana diharapkan. Hash (kunci)  kemungkinan alamat Keluaran dari proses hashing bukan lagi alamat yang unik, melainkan kemungkinan alamat bagi kunci yang di hash. Alamat untuk menempatkan alamat yang diperoleh dari fungsi hash disebut home-address untuk rekaman tersebut. Tidak ada batasan mengenai bentuk fungsi yang akan memetakkan kunci ke cakupan alamat, tetapi diharapkan fungsi tersebut menghasilkan kemungkinan alamat yang: 
Mampu mendistribusi kunci secara merata ke dalam cakupan alamat. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya kolisi. Kolisi terjadi bila hasil hashing dua kunci rekaman yang berbeda menunjuk ke alamat yang persis sama. 
Dapat dieksekusi dengan efisien. Hal tersebut dimaksudkan agar waktu pembacaan dapat ditekan seminimal mungkin. 

Maka fungsi hashing dapat dipandang dari 2 aspek, yaitu: 
Fungsi hash itu sendiri 
Metode untuk meresolusi kolisi 

Mekanisme resolusi kolusi diperlukan untuk mengatasi terjadinya jumlah rekaman yang dikonversikan ke suatu lokasi melebihi kapasitasnya.Dalam bahasan ini diasumsikan bahawa satu lokasi memiliki kapasitas satu rekaman. Berikut adalah beberapa fungsi hash, dimulai dari yang paling sering digunakan. 

a)   Hashing dengan Kunci Modulus N  
Satu fungsi hash yang paling popular dan paling sering diimplementasikan adalah modulus N,

dengan N sebagai ukuran tabel atau berkas. Hasil fungsi modulus adalah sisa pembagian kunci oleh N. Sabagai contoh untuk N=12 maka: 30 mod N = 6 40 mod N = 4 Keuntungan fungsi ini hanya menghasilkan nilai dalam rentang ruang alamat (0) sampai dengan (N-1)  

b)  Hashing dengan Kunci Modulus P  
Fungsi hashing Kunci mod P merupakan variasi fungsi modulus N, rumusnya adalah:

dengan P sebagai bilangan prima terkecil yang lebih besar atau sama dengan N. dan N adalah ukuran tabel. P ini kemudian menjadi ukuran tabel baru yang menggantikan N. Contoh: untuk N=12 maka P=13 30 mod P = 4 40 mod P = 1 

c)   Hashing dengan Pemotongan  
Alternatif lain untuk fungsi hashing adalah pemotongan. Sebagai contoh adalah para pegawai negeri sipil di Indonesia. Para pegawai memiliki NIP (Nomor Induk Pegawai) dengan panjang total 9 digit, terdiri atas 3 digit pertama sebagai identitas departemen, sementara 6 digit terakhir adalah nomor urutnya. Bila ingin dijadikan 6 digit saja, maka bisa dilakukan pemotongan jumlah digit.Pemotongan bisa dilakukan dibagian mana saja, tentunya dengan konsekuensi masing-masing. Pada kasus NIP, jika pemotongan dilakukan pada bagian belakang, akan diperoleh sejumlah alamat yang memiliki 3 digit yang sama (identitas departemen) sehingga kemudian kolisinya akan lebih besar dibanding bila pemotongan dilakukan di bagian depan. 

d)  Hashing dengan Lipatan  
Fungsi ini melipat digit pada batasan yang ditentukan berdasarkan kondisi digit awal dan digit yang akan dihasilkan. Sebagai contoh 9 digit NIP akan direduksi menjadi 3 digit, maka digit awal di bagi 3, kemudian dilipat pada batas antarbagian. 

Kunci asli tersebut ditulis pada selembar kertas. Batasan dimana lipatan akan dilakukan ditandai dengan garis .

Penjumlahan dari susunan tersebut adalah: 
385 
976
 421 
----- + 

Jika penjumlahan dilakukan dengan mengabaikan carry maka diperoleh alamat 672, sedangkan jika tidak mengabaikan carry maka hasilnya 782.

e)  Hashing dengan Penggeseran  
Hashing dengan penggeseran memiliki proses yang serupa dengan hashing lipatan, bedanya setelah ditentukan batasan. Digit asli dipotong kemudian digeser dan dihitung hasil jumlahnya. 583 976 124 ----- + Yang diperoleh alamat yang berbeda yaitu 573 (tanpa carry). Jika kedua hasil penjumlahan tersebut diterapkan dengan menggunakan carry dan hanya tiga digit yang paling kanan saja yang digunakan, maka diperoleh 683. 

f)    Hashing dengan Pengkuadratan  
Hashing dengan penguadratan adalah fungsi hashing dengan menguadratkan kunci.Hasil penguadratan ini kemudian dapat dikombinasi dengan pemotongan atau lipatan untuk mendapatkan alamat yang diperbolehkan. Sebagai contoh, penguadratan kunci 782 akan menghasilkan kemungkinan alamat 117. F(782) = 117 

g)  Hashing dengan Konversi Radix  
Dalam konversi radix, kunci dianggap dalam base selain 10 yang kemudian dikonversi ke dalam basis 10, misal kunci 5 6 7 8 dalam base 13 akan menghasilkan 12098, diperoleh dari: 5 6 7 8 Posisi: 3 2 1 0 Hasil tersebut masih dapat dikombinasi dengan fungsi hash lain (pemotongan atau lipatan) untuk mendapatkan digit alamat yang diinginkan.


ORGANISASI BERKAS SEKUENSIAL
Dalam organisasi ini, record-record direkam secara berurutan pada waktu berkas ini dibuat dan harus diakses secara berurutanpada waktu berkas ini digunakan sebagai input. Berkas sekuensial sangat cocok untuk akses yang sekuensial, misalnya dalam aplikasi dimana sebagian besar atau semua rekaman akan diproses. Sebagai contoh adalah membuat daftar mahasiswa dalam sebuah program studi. Melakukan akses secara sekuensial berarti proses akan berpindah dari satu rekaman ke rekaman berikutnya secara langsung.


Pencarian secara sekuensial adalah memproses rekaman – rekaman dalam berkas sesuai urutan keberadaan rekaman – rekaman tersebut sampai ditemukan rekaman yang diinginkan atau semua rekaman terbaca. Berkas sekuensial juga dapat diproses secara tunggal dan langsung, jika diketahui subskripnya. Tetapi bagaimana kalau subskrip yang dimiliki bukan identitas utama rekaman, misal ‚Nama Mahasiswa‛ pada file berikut ini :

Pembacaan harus dilakukan secara sekuensial.Rekaman demi rekaman, sampai ‚Nama Mahasiswa‛ yang sesuai ditemukan. Misalnya untuk pembacaaan rekaman dengan ‚Nama Mahasiswa‛ = Sunaryono, diperlukan probe (akses terhadap lokasi yang berbeda) sejumlah 4 kali. Yang harus dilakukan agar kinerja pembacaan rekaman lebih baik, maka rekaman-rekaman dalam berkas mahasiswa tersebut diurutkan untuk mendapatkan pengurutan yang linier berdasarkan nilai kunci rekaman.Baik secara alphabetis maupun numeris. Hasil pengurutannya adalah sbb :


Berkas diatas berisi rekaman mahasiswa urut berdasar ‚Nomor Induk Mahasiswa‛.Kolom ‚Nomor Induk Mahasiswa‛ menunjukkan nilai yang urut dari kecil ke besar. Dengan demikian , hanya n/2 rekaman yang perlu diperiksa rekaman-demi-rekaman untuk menemukan rekaman yang diinginkan. Kalau pembacaan diteruskan melewati posisi dimana rekaman seharusnya berada (mengingat berkas sudah diurutkan), maka proses pencarian dihentikan. Untuk membaca ‚Sunaryono‛ hanya diperlukan 2 probe, lebih kecil disbanding berkas sebelum diurutkan.Namun teknik tersebut masih kurang memuaskan untuk berkas dengan jumlah rekaman yang lebih besar.

A. PENCARIAN BINER (BINARY SEARCH) 

Pencarian Biner dalah membandingkan kunci yang dicari dengan rekaman pada posisi tengah dari berkas. Bila sama (Kasus 1) rekaman yang diinginkan sudah ditemukan. Jika tidak sama (kasus 2), berarti separuh rekaman-rekaman dalam berkas akan dieliminasi dari perbandingan yang selanjutnya. Bila yang terjadi pada kasus 2, maka proses perbandingan terhadap rekaman pada posisi di tengah dilanjutkan menggunakan rekaman-rekaman yang tersisa. Jumlah probe (yang diperlukan untuk membaca sebuah rekaman) pada sebuah berkas dengan rekaman yang sudah diurutkan, dapat diperkecil dengan menggunakan teknik pencarian biner. Jika kunci cari<kunci tengah maka bagian berkas mulai dari kunci tengah sampai akhir berkas dieliminiasi. sebaliknya jika kunci cari>
kunci tengah, maka bagian berkas mulai dari depan sampai dengan kunci tengah dieliminiasi.

Dengan mengulang proses perbandingan terhadap rekaman tengah, maka lokasi rekaman yang diinginkan akan ditemukan atau diketahui bahwa rekaman yang diinginkan tersebut tidakberada dalam berkas. Algoritma pencarian biner:


B. PENCARIAN INTERPOLASI 

Pencarian interpolasi (asumsinya kunci rekaman numeris) menentukan posisi yang akan dibandingkan berikutnya berdasar posisi yang di estimasi dari sisa rekaman yang belum diperiksa. Pencarian interpolasi tidak mencari posisi tengah, seperti algoritma pencarian biner, melainkan menentukan posisi berikutnya.




ORGANISASI BERKAS PRIMER


Organisasi berkas akan mempelajari struktur yang tepat untuk mengorganisasi:  

                        1) Jumlah rekaman yang besar 
                        2) Berkas dengan kinerja tertentu 
                        3) Informasi yang diolah dengan cara yang berbeda untuk keperluan yang berbeda 
                        4) Informasi yang memungkinkan dilakukannya tugas-tugas khusus 
                        5) Menyelesaikan permasalahan dengan cara yang berbeda dari yang selama ini dilakukan 


A. ORGANISASI BERKAS  
Terdapat tiga oganisasi berkas primer, yaitu sekuensial, langsung, dan sekuensial berindeks. Masing-masing organisasi tersebut memiliki cara memproses atau mengakses berkas.


Sebagai contoh, terdapat sejumlah unit informasi yang disebut rekaman yang mengandung data mengenai entitas individual.Rekaman tersebut dapat diuraikan menjadi unit-unit yang lebih kecil, yang disebut medan-medan yang mengandung nilai-nilai khusus bagi atribut-atribut yang mewakili individu tersebut. 

B. MEDAN DATA  

Medan berisi nilai dasar yang membentuk sebuah rekaman. Isi sebuah medan bergantung pada atribut yang dimiliki oleh individu pemilik rekaman. Nilai tersebut pada saatnya nanti akan dimanipulasi oleh proses komputasi. Nilai-nilai dalam medanharus tunduk pada deskripsi tentang tipe nilai, kapasitas byte maksimum, domain dan seterusnya yang dimiliki oleh medan tersebut. 
Rekaman yang disimpan dalam berkas pada umumnya memiliki medan yang berfungsi khusus, yaitu sebagai identitas rekaman yang memiliki sifat pembeda baik internal maupun eksternal. Medan ‘tanggal’ yang umumnya dimiliki oleh sebuah rekaman merupakan contoh yang unik. Medan tersebut bisa memiliki kapasitas byte maksimum 8, dan disusun dari 3 medan yang lebih elementer, yaitu tanggal (2digit), bulan (2digit), tahun (4digit). Data tanggal paling baik dinyatakan dalam tipe bilangan, mengingat tanggal memiliki kemungkinan untuk diperbandingkan (lebih tua atau lebih muda), proses dengan aritmatik sederhana (menghitung umur) dan sebagainya. Pemilihan tipe data yang paling sesuai dengan kebutuhan yang disyaratkan oleh sistem yang sedang dibangun merupakan hal yang penting.Suatu domain yang spesifik, sangat baik bila diuraikan dalam satu tipe dan satu representasi. Representasi yang tidak sesuai akan menyebabkan hilangnya informasi yang sulit untuk dilacak kembali. 

C. REKAMAN DATA  


Rekaman merupakan koleksi berbagai medan yang berisi beberapa item data elementer. Beberapa medan dapat berhubungan satu dengan yang lainnya karena mereka melakukan deskripsi suatu hal yang spesifik, misalnya tentang seseorang , tentang sebuah subyek, atau suatu kejadian. Informasi tentang seseorang mahasiswa misalnya, dapat disimpan dengan cara berikut : Rekaman mahasiswa

Rekaman tersebut dapat disimpan dengan nama-nama medan ‚Nama Mahasiswa‛, ‚Nomor Mahasiswa‛, ‚Jenjang‛, ‚Program Studi‛, ‚Dosen Wali‛, ‚SPP‛, dan lain-lain. Kunci primernya merupakan suatu medan, atau gabungan beberapa medan, yang secara unik membedakan satu rekaman dengan yang lainnya, sedangkan semua medan yang tersisa merupakan kunci skunder dari atribut. Sebagai contoh: medan ‚Nama Mahasiswa‛ ataupun ‚Nomor Mahasiswa‛ mungkin merupakan kunci primer, sedangkan medan ‚Jenjang‛, ‚Program Studi‛, dan yang lain merupakan kunci skunder.

D. BERKAS DATA  
Sebuah berkas merupakan koleksi dari rekaman-rekaman yang sama, yang diletakkan dalam peralatan penyimpanan data komputer. Salah satu tipe peralatan penyimpanan eksternal, dari berbagai alternatif, adalah penggerak disk dengan disk magnetiknya. Sebuah berkas akan memiliki nama yang dikenal oleh sistem operasi, dan mempunyai struktur atau organisasi yang ditentukan oleh program pengakses berkas.



Dalam merancang sebuah berkas untuk menyimpan semua rekaman yang menggambarkan tentang mahasiswa sebuah universitas, bukanlah gagasan yang baik bila beberapa tipe rekaman di campur-aduk, missal rekaman mahasiswa dengan daftar matakuliah yang ditawarkan, dalam sebuah berkas yang sama. Sebaliknya, mempunyai berbagai berkas yang berbeda juga mengundang berbagai kesulitan dikemudian hari.Untuk mengulangi kesulitan-kesulitan tersebut, para pakar berusaha mencari jalan keluar.Akhirnya ditemukan suatu alternatif yaitu menggabungkan rekaman-rekaman milik semua mahasiswa untuk semua jurusan dalam sebuah berkas.


MEDIA PENYIMPANAN FILE

A. PENYIMPANAN PRIMER  

Penyimpanan primer (primary memory) atau disebut juga Memori utama (main memory) dan memori internal (internal memory).Komponen ini berfungsi sebagai pengingat.Dalam hal ini, yang disimpan didalam memori dapat berupa data atau program. Penyimpanan primer dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 










 RAM 

Random-Access Memory adalah jenis memori yang isinya dapat diganti selama komputer dihidupkan dan mempunyai sifat bisa mengingat data/program selama terdapat arus listrik (komputer hidup). RAM dapat menyimpan dan mengambil data dengan sangat cepat. 
 ROM 

Read-Only Memory adalah jenis memori yang hanya bisa dibaca.Disediakan oleh vendor komputer dan berisi program atau data. Selain itu ada pula Cache memory,yaitu memori yang memiliki kecepatan yang sangat tinggi yang digunakan sebagai perantara antara RAM dan CPU. 

B. PENYIMPANAN SEKUNDER  

Penyimpanan sekunder atau disebut secondary memory adalah penyimpanan data yang relative mampu bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama di luar CPU maupun penyimpanan primer. Ada dua jenis penyimpanan sekunder, yaitu : 
1. Serial/sequential access storage device(SASD) 
Contoh : Magnetic tape, punched card, punched paper tape 
2. Direct access storage device (DASD) 
Contoh : Magnetic disk, floppy disk, 


C. JENIS MEDIA PENYIMPANAN FILE 

1. Magnetic Tape 
Adalah alat penyimpanan data untuk berkas besar, yang di akses dan diproses secara sequential. Magnetic tape dibuat dari bahan plastik tipis yang dilapisi oleh besi magnet oksida pada satu sisinya, berwarna merah kecoklatan.
Magnetic tape adalah model pertama dari secondary memory.Tape ini digunakan untuk merekam audio, video dan untuk menyimpan informasi berupa sinyal komputer. Panjang tape pada umumnya 2400 feet, lebarnya 0.5 inch dan tebalnya 2 mm. Data disimpan dalam bintik kecil yang bermagnit dan tidak tampak pada bahan plastik tersebut. Contoh :cassette tape dan kaset video 

2. Magnetic Disk 
Adalahpiranti penyimpanan sekunder yang paling banyak dijumpai pada sistem komputer. Magnetic disk terdiri dari logam yang kaku atau plastic yang fleksibel.Pada saat disk digunakan, motor drive berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi.Ada sebuah read−write head yang ditempatkan diatas permukaan piringan tersebut.Permukaan disk terbagi atas beberapa track yang masih terbagi lagi menjadi beberapa sector. Fixed−head disk memiliki satu head untuk tiap−tiap track, sedangkan Moving−head disk (atau sering dikenal dengan nama hard disk) hanya memiliki satu head yang harus dipindah−pindahkan untuk mengakses dari satu track ke track yang lainnya. Contoh : Floppy disk (disket), hardisk. 

3. Optical Disk 
Optical disk tidak menggunakan bahan yang bersifat magneti sama sekali. Optical disk menggunakan bahan spesial yang dapat diubah oleh sinar laser menjadi memiliki spot-spot yang relatif gelap atau terang.contoh dari optical disk ini adalah CD-RW dan DVD-RW.






PRIMARY MEMORY / MAIN MEMORY

Ada 4 bagian di dalam primary storage, yaitu:
                        Input Storage Area 

Untuk menampung data yang dibaca.

                        Program Storage Area

Penyimpanan instruksi-instruksi untuk pengolahan.

                        Working Storage Area

Tempat dimana pemrosesan data dilakukan.

                        Output Storage Area

Penyimpanan informasi yang telah diolah untuk sementara waktu 
sebelum disalurkan ke alat-alat output.


                        CONTROL  UNIT SECTION

                                                                                                               


INPUT
STORAGE
AREA
PROGRAM
STORAGE
                        AREA




OUTPUT
STORAGE
                        AREA


WORKING
STORAGE
AREA


                         ARITHMETIC LOGICAL UNIT SECTION

 

 Gambar 1. Bagian dari CPU

Control Unit Section, Primary Storage Section, ALU Section adalah bagian dari CPU.


Berdasarkan hilang atau tidaknya berkas data atau berkas program di dalam storage kita kenal:

                        Volatile Storage

Berkas data atau program akan hilang bila listrik dipadamkan.

                        Non Volatile Storage

Berkas data atau program tidak akan hilang sekalipun listrik dipadamkan.




Primary Memory komputer terdiri dari 2 bagian, yaitu:

                        RAM (Random Access Memory)

Bagian dari main memory, yang dapat kita isi dengan data atau program dari disket atau sumber lain.  Dimana data-data dapat ditulis maupun dibaca pada lokasi dimana saja didalam memori.  RAM bersifat Volatile.


                        ROM (Read Only Memory)

Memori yang hanya dapat dibaca.  Pengisian ROM dengan program maupun data, dikerjakan oleh pabrik.  ROM biasanya sudah ditulisi program maupun data dari pabrik dengan tujuan-tujuan khusus.  
Misal: diisi penterjemah (interpreter) dalam bahasa BASIC.

Jadi ROM tidak termasuk sebagai memori yang dapat kita pergunakan untuk program-program yang kita buat.  ROM bersifat Non Volatile.


                        Tipe-tipe lain dari ROM Chip, yaitu:


                        PROM (Programmable Read Only Memory)  

Jenis dari    memori yang hanya dapat diprogram.  PROM dapat diprogram oleh user atau pemakai, data yang diprogram akan disimpan secara permanen.


                        EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) 

Jenis memori yang dapat diprogram oleh user.  EPROM dapat dihapus dan diprogram ulang.

                        EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) 

Memori yang dapat diprogram oleh user.  EEPROM dapat dihapus dan diprogram ulang secara elektrik tanpa memindahkan chip dari circuit board.


SECONDARY MEMORY / AUXILARY MEMORY

Memori pada CPU sangat terbatas sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk sementara waktu.  Oleh sebab itu alat penyimpan data yang permanen sangat diperlukan.  Informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU pada saat diperlukan.  Alat tersebut dinamakan Secondary Memory / Auxiliary Memory atau Backing Storage.


Ada 2 Jenis Secondary Storage, yaitu:

                        Serial / Sequential Access Storage Device (SASD)

  Contoh: Magnetic Tape, Punched Card, Punched Paper Tape.

                        Direct Access Storage Device (DASD)

 Contoh: Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass Storage.


                        HIERARKI STORAGE 



Gambar 2. Hierarki Storage
Pada memori tambahan pengaksesan data dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan instruksi-instruksi seperti GET, PUT, READ atau WRITE

Beberapa pertimbangan di dalam memilih alat penyimpanan:
                        - Cara penyusunan data
                        - Kapasitas penyimpanan
                        - Waktu akses
                        - Kecepatan transfer data
                        - Harga
                        - Persyaratan pemeliharaan
                        - Standarisasi



MAGNETIC TAPE

Magnetic tape adalah model pertama dari  secondary memory.  Tape ini juga dipakai untuk alat Input/Output dimana informasi dimasukkan ke CPU dari tape dan informasi diambil dari CPU lalu disimpan pada tape lainnya.

Panjang tape pada umumnya 2400 feet, lebarnya 0.5 inch dan tebalnya 2 mm.  Data disimpan dalam bintik kecil  yang bermagnit dan tidak tampak pada bahan plastik yang dilapisi ferroksida.  Flexible plastiknya disebut mylar.  Mekanisme aksesnya adalah tape drive.

Jumlah data yang ditampung tergantung pada model tape yang digunakan.  Untuk tape yang panjangnya 2400 feet, dapat menampung kira-kira 23.000.000 karakter. Penyimpanan data pada tape adalah dengan cara sekuensial. 


Gambar 3. Magnetic Tape



Gambar 4. Magnetic Tape Subsystem


REPRESENTASI DATA DAN DENSITY PADA MAGNETIC TAPE

Data direkam secara digit pada media tape sebagai titik-titik magnetisasi pada lapisan ferroksida.  Magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan magnetisasi negatif menyatakan 0 bit atau sebaliknya.

Tape terdiri atas 9 track, 8 track dipakai untuk merekam data dan track yang ke 9 untuk koreksi kesalahan.


Gambar 5. Penyimpanan Data pada Magnetic Tape


Salah satu karakteristik yang penting dari tape adalah density (kepadatan) dimana data disimpan.  Density adalah fungsi dari media tape dan drive yang digunakan untuk merekam data ke media tadi.  Satuan yang digunakan density adalah bytes per inch (bpi).  Umumnya density dari tape adalah 1600 bpi dan 6250 bpi.   
(bpi ekivalen dengan character per inch).

PARITY DAN ERROR CONTROL PADA MAGNETIC TAPE

Salah satu teknik untuk memeriksa kesalahan pada magnetic tape adalah dengan parity check.

Ada 2 jenis Parity Check, yaitu:   

                        Odd Parity (Parity Ganjil)

Jika data direkam dengan menggunakan odd parity, maka jumlah 1 bit yang merepresentasikan suatu karakter adalah ganjil.
Jika jumlah 1 bit nya sudah ganjil, maka parity bit yang terletak pada track ke 9 adalah 0 bit, akan tetapi jika jumlah 1 bit nya masih genap, maka parity bit nya adalah 1 bit.



Gambar 6. Odd Parity Mode


                        Even Parity (Parity Genap)

Bila kita merekam data dengan menggunakan even parity, maka jumlah 1 bit yang merepresentasikan suatu karakter adalah genap. Jika jumlah 1 bitnya sudah genap, maka parity bit yang terletak pada track ke 9 adalah 0 bit, akan tetapi jika jumlah 1 bit nya masih ganjil, maka parity bit nya adalah 1 bit.



Gambar 7. Even Parity Mode

Contoh:

Track  1 :  0 0 0 0 0 0
  2 : 1 1 1 1 1 1
  3 : 1 1 1 1 1 1
  4 : 0 1 0 1 0 1
  5 : 1 1 0 1 1 0
  6 : 1 1 1 1 0 0
  7 : 0 1 1 1 1 0
  8 : 0 0 1 1 1 1


Berapa isi dari track ke 9, jika untuk merekam data digunakan odd parity dan even parity?


Jawab:

Odd Parity
 Track  9 : 1 1 0 0 0 1


Even Parity
Track  9 : 0 0 1 1 1 0



Welcome to My Blog

Pasang iklan

alt/text gambar

Popular Post

Blogger templates

- Copyright © Pejuang Subuh -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Nurdiansah -